Cerita Lebaran
Tiba lebaran... alias malleppe' (Bugis = lebaran) tanpa leppe'-leppe' (Bugis = sejenis penganan khas lebaran-nya orang Bugis dari beras ketan dan dibungkus dengan daun pisang).
Kami bertiga (si Junior masih "sembunyi", hehehe) berangkat untuk sholat Idul Fitri di Bohrer Park, Gaithersburg (Maryland) sekitar 12 menit dari rumah.
Singgah sejenak untuk "berbuka" dengan kopi dan donat di Starbucks di Fallsgrove.
Tiba di tempat sholat, ruangan sudah penuh 3/4-nya... Masya Allah, serasa di tanah air saja. Lautan kerudung/mukena khas Indonesia di barisan/shaf perempuan... saya dan Iman lalu duduk sambil mendengarkan suara takbir yang bersahutan, bikin hatiku bergetar.
Kami bertiga (si Junior masih "sembunyi", hehehe) berangkat untuk sholat Idul Fitri di Bohrer Park, Gaithersburg (Maryland) sekitar 12 menit dari rumah.
Singgah sejenak untuk "berbuka" dengan kopi dan donat di Starbucks di Fallsgrove.
Tiba di tempat sholat, ruangan sudah penuh 3/4-nya... Masya Allah, serasa di tanah air saja. Lautan kerudung/mukena khas Indonesia di barisan/shaf perempuan... saya dan Iman lalu duduk sambil mendengarkan suara takbir yang bersahutan, bikin hatiku bergetar.
Iman yang tak henti-hentinya mencoba menghafalkan bacaan selepas takbir untuk sholat Eid yang diajarkan kemarin di kelas madrasah-nya, bikin saya senyum-senyum. She's sooo excited. Ini sholat Eid ketiga saya dengan dia (dua kali Idul Fitri dan sekali Idul Adha). Eh, "anak"ku sebentar lagi jadi gadis... coba saja lihat, dia sudah hampir setinggi saya, bukan?
Habis sholat, kami mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Br. Firdaus Kadir. Alhamdulillaah, disampaikannya dalam dua bahasa... jadi saya yakin Daeng-ku di barisan depan juga bisa mengerti (makanyaaaaaaaaa... belajar ko basa Indonesia, Daeng?!!!).
Khutbah selesai, Daeng datang menghampiri kami berdua. Kami saling mencium tangan dengan takzim... Maafkan isterimu ini ya, Daeng?
Lanjut dengan silaturrahim dengan yang lain... dan tentu saja: MAKAN! Ada ketupat sayur dan lontong dan teman-temannya. Cuma karena terlalu rame, kami bertiga memutuskan untuk jadi penonton saja dan hanya mengambil minuman dan sedikit buah (eh, Iman sempat dapat satu slice pizza ;) yang memang diperuntukkan buat anak-anak).
Saling menyapa... salaman... mengucap doa dan harapan. Ketemu dengan sahabat lama, teman kecilku di Makassar yang kebetulan ditugaskan di KBRI sini kurang lebih sebulan lalu. Senang juga bisa ngomong dengan logat Ujungpandang dengan Ichal dan Melda...
Sampai hampir jam setengah dua belas, kami memutuskan untuk 'cabut'. Pulang ke rumah dan bersiap untuk mengantarkan Iman ke Ibunya di Alexandria. Eh... masakanku gimana? Biasanya kan sepulang dari sholat kita makan (tradisi di rumah Ibu di Makassar)? Nanti saja for dinner, kata Daeng... soalnya kita sudah janji mo antarkan Iman sesegera mungkin.
Ketemu ibunya Iman... saling menyapa "Eid Mubarak"... dan "serah terima" anak (hehehehe). Kami berdua kemudian singgah di restoran Afghan: Food Corner Afghani Kabobs langganan kami di Vienna (Tysons Corner). Dapat sapaan bersahabat: Eid Mubarak! lagi, dari pemilik resto. Alhamdulillaah... as usual, selalu enaaaaaaaaak!
Pulang ke rumah... trus sholat Dhuhr dan nonton tv berdua. I need my nap, kataku. Semalam tidur larut ditambah mata yang agak bengkak setelah ngobrol dengan Ibu dan Ayah di telepon... mataku rasanya capeeeeeeeeeeeek sekali!
Lebaran... tanpa burasa', tanpa Ibu dan Ayah serta orang-orang tercinta di kampung halaman, serasa ada yang "hilang". Tapi tak apa... saya selalu "bawa" mereka ke manapun saya berada... disini... di hatiku... selalu!
Habis sholat, kami mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh Br. Firdaus Kadir. Alhamdulillaah, disampaikannya dalam dua bahasa... jadi saya yakin Daeng-ku di barisan depan juga bisa mengerti (makanyaaaaaaaaa... belajar ko basa Indonesia, Daeng?!!!).
Khutbah selesai, Daeng datang menghampiri kami berdua. Kami saling mencium tangan dengan takzim... Maafkan isterimu ini ya, Daeng?
Lanjut dengan silaturrahim dengan yang lain... dan tentu saja: MAKAN! Ada ketupat sayur dan lontong dan teman-temannya. Cuma karena terlalu rame, kami bertiga memutuskan untuk jadi penonton saja dan hanya mengambil minuman dan sedikit buah (eh, Iman sempat dapat satu slice pizza ;) yang memang diperuntukkan buat anak-anak).
Saling menyapa... salaman... mengucap doa dan harapan. Ketemu dengan sahabat lama, teman kecilku di Makassar yang kebetulan ditugaskan di KBRI sini kurang lebih sebulan lalu. Senang juga bisa ngomong dengan logat Ujungpandang dengan Ichal dan Melda...
Sampai hampir jam setengah dua belas, kami memutuskan untuk 'cabut'. Pulang ke rumah dan bersiap untuk mengantarkan Iman ke Ibunya di Alexandria. Eh... masakanku gimana? Biasanya kan sepulang dari sholat kita makan (tradisi di rumah Ibu di Makassar)? Nanti saja for dinner, kata Daeng... soalnya kita sudah janji mo antarkan Iman sesegera mungkin.
Ketemu ibunya Iman... saling menyapa "Eid Mubarak"... dan "serah terima" anak (hehehehe). Kami berdua kemudian singgah di restoran Afghan: Food Corner Afghani Kabobs langganan kami di Vienna (Tysons Corner). Dapat sapaan bersahabat: Eid Mubarak! lagi, dari pemilik resto. Alhamdulillaah... as usual, selalu enaaaaaaaaak!
Pulang ke rumah... trus sholat Dhuhr dan nonton tv berdua. I need my nap, kataku. Semalam tidur larut ditambah mata yang agak bengkak setelah ngobrol dengan Ibu dan Ayah di telepon... mataku rasanya capeeeeeeeeeeeek sekali!
Lebaran... tanpa burasa', tanpa Ibu dan Ayah serta orang-orang tercinta di kampung halaman, serasa ada yang "hilang". Tapi tak apa... saya selalu "bawa" mereka ke manapun saya berada... disini... di hatiku... selalu!
Taqobbalallaahu minnaa wa minkum...
Minal aidin wal faidzin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427 Hijriyyah.
Semoga kita semua senantiasa istiqomah di jalan-Nya... Amiiiiiiiiin!
4 Comments:
Hoy Ty..... battala'mu!! Kala-kalako kayaknya waktu saya 'bawa-bawa' Imma dulu
Hahahaha! Itu menipu lawan bajuku karena strip-nya ke samping dan memang itu baju saja sebelum hamil sudah agak "pas"... dipaksa-paksain supaya bisa pake' baju cantik pas lebaran... eeehhh, ternyata malah efek sampingnya kelihatan super battala'! Tapi memang sejak masuk 23 minggu, berat badanku konstan naiknya (padahal puasa kawé!). Kata buku pintar kehamilan yang sa baca, memang saat ini berat badan akan naik 1 pon (kurang lebih 0.5 kg) setiap minggunya! Edédéh... bagemana mi itu nanti kalo sampe' minggu ke-40 di'?! Tolooooooong!!!!
Met Lebaran (terlambatku di...). Maaf kalo ada salah dan khilaf.
Dul, ndak ada ji itu terlambat kalo untuk yang baek ;). 'Mat Idul Fitri juga buatmu dan keluarga (eh, bawa keluarga kah ke UK?) dariku dan keluarga kecilku di sini...
Post a Comment
<< Home