Cerita akhir pekan
Akhir pekan kali ini boleh dibilang kami cukup sibuk, kayaknya pekerjaan tidak ada habis-habisnya. Mulai dari hari Jumat kami ke Alexandria menjemput Iman pulang sekolah, trus langsung ke tempat praktek dokter Fauzia di Falls Church -- yang akhirnya harus kami jadwal ulang ke hari Sabtu besoknya -- perjalanan bolak-balik sampe' kembali ke rumah "makan" waktu sampe' lebih 3 jam karena macet! Maklum saja... ini bakal jadi long weekend karena hari Senin (15 Januari) adalah Martin Luther King Jr. Day, hari libur federal.
Sabtu pagi, saya habiskan dengan menyelesaikan seterikaan yang tidak begitu banyak. Ndak tahu kenapa... sekarang jadi "heboh" urusan bersih-bersih dan cuci-cuci, hehehe. Ini mi mungkin di' yang namanya nesting instinct? Kalo David sudah poté-poté (= ngomel) baru saya berhenti.
Eh, ada kejadian lucu di balik menyeterika kemarin itu. Mo tahu? ada satu kebiasaan suamiku yang sering bikin saya frustrasi dan kesal: klo ada baju yang dia suka, akan dipake' trus sampe' bodo' . Sekarang ada dua baju yang jadi favoritnya. Tidak peduli itu baju baru habis saya cuci dan seterika, langsung deh dipake'... padahal bajunya di closet/lemari pakaian bejibun. Dalam seminggu, dua baju itu pasti dipake', malah kadang lebih dari sekali... kayak ndak ada baju yang lain saja, kata saya kalo lagi kesal. "Fabiayyi aalaa" kata orang rumah di Makassar kalo pake' sesuatu berulang-ulang, hee hee.
Nah, Sabtu pagi itu saya cuci dan seterika salah satu baju kesayangannya (yang warna hijau... boleh diterka... soalnya foto-foto yang saya posting di sini maupun yang di flickr belakangan ini pasti doi pake' baju itu), trus muncul deh di pikiranku: klo dia lihat, pasti deh ini baju yang baru saja dicuci dan diseterika dia pake' lagi. I won't let that happen. Makanya, baju itu kemudian tidak saya gantung di deretan bajunya, melainkan saya sisipkan di bagian gantungan bajuku. A bit tricky, eh? hee hee. Habis itu, saya ke komputer nge-cek email. Tiba-tiba, David yang baru saja habis mandi dan pakaian turun tangga dan setengah berteriak bilang: "You're trying to hide it from me, eh?". Awalnya saya bingung apa yang dia maksudkan. Pas lihat dia jalan menuju ke saya... dengan baju hijau kesayangannya dengan senyum penuh kemenangan, instead of being kesal, I laughed sooo loud... ketawa besar ka' . I should know that he's gonna find it! Dasar 'mang tong deh!
Belakangan dia ngaku kalo sebenarnya dia tidak berniat pake' baju itu, tapi karena secara tidak sengaja lihat bajunya tergantung di deretan pakaianku, dia malah jadi mo pake' karena tahu saya pasti sengaja "menyamarkan" baju kesayangannya itu karena tidak cuma sekali saya mengeluh (baca: ngomel) tentang kebiasaannya "fabiayyi aalaa" itu. Heh. Iyo... menang ko kali ini, Daeng!
Sabtu siang itu kami balik lagi ke dokter. Meski agak mendung, tapi suhu udara serasa musim semi saja... kami tidak pake' jaket sama sekali! dan kali ini perjalanan kami mulus dan hanya kurang lebih 30 menit sampe' di Falls Church. Alhamdulillaah, everything's great... "it's gonna be any day now", kata dokter. Dengan kata lain, kami lagi "menghitung hari"... bisa besok, bisa pula sampe' seminggu dua minggu lagi... sampe' due date-nya tanggal 8 Februari nanti, insya Allah... untuk menimang Junior buah hati cinta kasih kami. Untuk lengkapnya tentang ini, silakan di lanjut di: Catatan Harian Ibunda: 36 minggu. Sisa dari malam minggu, kami bertiga habiskan dengan bermalas-malasan di rumah... main game Nintendo DS sambil saya bolak balik ke basement untuk laundry beberapa item buat Junior yang kami beli dari Babies"R"Us tadi.
Hari Minggu, kami betah di tempat tidur sampe' siang, hee hee... dasar kuttu (Bugis = malas)! Hujan rintik-rintik tapi tetap rada hangat (sementara di pantai barat Amerika malah lagi heboh-hebohnya salju!). Setelah mandi dan sarapan kami jokka (Bugis = jalan) lagi. Kali ini ke CompUSA beli DVD dan VCD kosong karena persediaan di rumah (untuk kerjanya David sih) habis. Trus ke salah satu shopping center mo cari flag pole (tiang bendera... untuk dipasang di beranda depan), tapi ndak ketemu... akhirnya malah beli beberapa barang bayi lagi! hahahaha! Klo saya masih bisa "tahan" untuk tidak crazy main comot sana sini klo sampe' di bagian bayi (di shopping center), tapi si Ayah tuh ndak ku-ku!!! Dia juga yang heboh dengan urusan nursery (ruang bayi) yang kami siapkan di lantai atas (meskipun bassinet -- tempat tidur bayi -- tetap akan saya letakkan pas di samping tempat tidur kami). Bukan cuma itu, car seat bayi dengan stroller-nya sudah doi pasang di mobil sejak minggu lalu (hee hee... waktu itu kami berdua rada "panik" dengan munculnya tanda-tanda prelabor). Biar nanti kalo tiba waktunya, kita bisa santai dan tidak panik lagi, kata David. Iyé ji Daeng... setuju!
Hari Senin... libur federal MLK Day, makanya Iman masih dengan kami. Tapi pagi-pagi sudah bikin saya séno (Makassar = jengkel; grumpy). Makan sesuatu selalu disisa separuhnya... trus langsung masuk ke tempat sampah! Padahal saya sudah berulang kali kasih 'pandangan' dan nasihat kalo yang namanya mubazir (terutama makanan) itu sangat dibenci Allah. Do you want to be buddy buddy with syaithan? begitu "nyanyian"ku -- lengkap dengan mengutip ayat dari Quran -- kalo Iman kumat "massésa arung" (massésa = menyisakan, biasanya makanan; arung = raja. Ini ungkapan yang sering dilontarkan Ibuku kalo kita sering menyisakan makanan secuil... kayak raja saja kata beliau). Saya paling kesal dan marah kalo dia makan sesuatu dengan santainya klo disisa langsung dibuang ke tempat sampah.
"Ko tahu??? Berapa banyak anak seumurmu yang meneteskan liur untuk bisa makan sepertimu? Dan dengan seenaknya ko main buang makanan kayak begitu???" Nyanyianku berlanjut, "Have you seen children in Africa starved to death because there's nothing to eat? and look what you did!" Mataku asli melotot .
Tidak cuma itu... seharian main Nintendo Gamecube sampe' menjelang siang, David yang lagi kerja sempat menegur Iman untuk segera mandi dan wudhu (karena kami akan sholat dhuhr). Dan tahu tidak??? Dia cuekin suruhan ayahnya (yang balik ke basement untuk kerja) dan tetap main game. Saya yang ada di dapur (di kantorku, hee hee) mempersiapkan bahan untuk bikin kue mencoba bertahan untuk tidak ikutan menegur. Hopefully, sebentar lagi dia berhenti main dan mendengar apa yang disuruhkan oleh ayahnya. Capek menunggu hampir sejam, meledaklah marahku. Sungguh, belakangan ini saya cukup sabar (mungkin pengaruh bayi juga kayaknya) dan mencoba untuk tidak terlalu "bernafsu" marah untuk hal-hal kecil... tapi kalo sampe' cuek dan tidak mendengarkan kata Ayahnya itu menurutku sudah kelewatan . Setelah menyuruh dia melakukan apa yang disuruh sejak sejam lalu, saya bilang dengan tegas: kamu saya hukum tidak boleh main game lagi seharian ini. "You're punished for not listening to your father. No Gamecube, no DS, nothing! After shower and pray, go read the magazine that your grandparents sent you or read some books!"
Capek bener yang namanya marah itu . I definitely did not enjoy it at all... and more, it ruined the rest of my day! Blum lagi kontraksi Braxton Hicks yang sejak kemarin mulai datang dan pergi bikin saya moody tidak karuan . Malamnya waktu dijemput, saya cerita ke ibunya tentang 'kenakalan' Iman sepanjang akhir pekan ini. Tentu saja ibunya ikut kecewa... dan Iman dapat tambahan "nyanyian merdu" lagi. I feel sorry for my young lady, but she needs to learn to listen. Sebelum pulang, dia memelukku dan minta maaf. Tentu saja saya memaafkanmu, Sweetie. Semoga kau jadi anak yang berbakti dan shalihah... dan insya Allah kelak jadi panutan yang baik bagi adik-adikmu...
What a (long) weekend!
2 Comments:
I really enjoyed reading your daily journal Kak Yatty (better call u Kak rather than Mbak):-) Emang hrs super-2 sabar ya ngadepin si Iman yg sptnya sdh teenager ya? Just take a good care of yourself & semoga bayi Z cepet mbrojol
Salam,
Lusi
Makasih banyak atas doanya ya, Mbak Lusi sayang *mmuuuaahhh*. Iya nih punya "anak ketemu gede" trus pre-teens alias menjelang ABG emang susah-susah menyenangkan, hee hee. Yang saya syukuri, anakku itu sangat baik dan mo dengar kata... she's such a sweetie and I love her and care sooo much about her like my own daughter :)
Post a Comment
<< Home