Cerita Duabelas

Untuk hari istimewanya tersebut, saya masak rendang, nasi goreng, sate ayam Makassar, dan tumis sayuran dan tahu. Si Baba yang kebagian pe-er untuk menyediakan kue ulang tahun untuk Iman, ternyata tidak bisa mendapatkan kue tart yang disuka Iman di beberapa tempat yang dia datangi. "They all looked crappy", alasannya ketika saya tanya kenapa tidak bawa kue tart besar. Jadilah delapan taart kecil yang dia dapatkan dari toko kue di Bethesda saya atur sedemikian rupa lengkap dengan lilin angka 1 dan 2 di tengah-tengah sebagai "rangkaian" kue ulang tahun yang istimewa.
Kue ulang tahun Iman lengkap dengan lilin angka 12, serta menu makan siang kami
Sebenarnya kami mengundang sepupu Iman dan beberapa teman, tapi karena satu dan lain hal mereka semua berhalangan untuk datang -- salah satu jeleknya berulang tahun di hari yang dirayakan semua orang! hehehe. Dari beberapa orang tersebut, hanya Dari -- sahabat kami yang datang. Tapi itu tidak mengurangi kemeriahan dan kebahagiaan kami merayakan hari istimewa Iman.
Gambar di samping. Iman meniup lilin kue ulang tahunnya yang ke-12... disaksikan adiknya dengan pandangan iri (hahaha). Setelah ini, Zahra minta tiup lilin juga ;). Nak, you've already had your moment last week... now it's your Kak Iman's turn! Ada-ada saja ah...
Alhamdulillaah... setelah semuanya selesai, kami berfoto bersama. Foto ulang tahun Iman yang ke-12 dapat dilihat DI SINI.
Iman dengan Mama, Yaty dan Baba... We are all so lucky to have you, Iman. We love you so much, Habibah!!!
Selamat ulang tahun, Iman sayang. Semoga engkau jadi anak yang salehah dan selalu menjadi penyejuk mata dan hati Mama dan Babamu. Yaty akan selalu mendoakan kesuksesanmu. Dan semoga Allah senantiasa mendampingi dan memberikan petunjuk dalam setiap langkah dalam hidup dan kehidupanmu, insha Allah... Aamiin!
Hampir empat tahun menjadi "Yaty-nya Iman" (dia memanggil saya dengan cuma dengan nama, tanpa embel-embel), saya dan "anak ketemu gede-ku" -- begitu saya sering menyebut Iman kalo ditanya orang -- belajar untuk saling mengenal dan yang paling istimewa adalah belajar saling mencintai. Saya memang bukan Bunda yang melahirkan dia, tapi kasih sayang dan cinta saya padanya tumbuh dengan alami, tanpa dipaksa, dan tulus. Sulit untuk tidak menyayangi Iman... she's very easy to get along with and she's so easy to be loved! Awal-awal "penyesuaian" di antara kami sewaktu Iman masih tinggal dengan kami di Alexandria (VA), banyak hal yang bikin saya merasa agak khawatir. Terutama kalo segala yang saya lakukan, yang saya pake', boleh dibilang selalu ditirunya. Dari Baba (Iman memanggil ayahnya dengan sebutan "Baba" -- yang boleh disetarakan dengan "Ayah" atau "Daddy" dalam bahasa Arab -- bahasa yang jadi bahasa ibu Mamanya Iman)-nya, saya kemudian tahu kalo Iman seperti itu karena dia mengagumi saya dengan caranya itu... dia ingin seperti saya! Dia sering bilang ke orang-orang dan temannya: My stepmother is sooo cooool!!! Aaawwwww...
Iman dan saya. Gambar di sebelah kiri diambil oleh Babanya Iman di bulan November 2005 (kurang lebih 5 bulan sejak kami pertama kali bertemu), dan gambar kanan diambil oleh Mamanya Iman di hari ulang tahun Iman yang ke-12...
Sebenarnya sangat tidak mudah menyandang predikat "ibutiri", karena konotasi kata ini selalu jelek atau negatif. Tapi kemudian kekhawatiran saya menjadi tidak beralasan sama sekali karena pribadi Iman yang pandai (bright and smart), penyayang, tidak pernah dendam, dan berjiwa besar (untuk hal yang satu ini, Yaty banyak dan perlu lagi banyak belajar darimu, Nak... makasih!) sangat memudahkan saya menjalankan peran sebagai seorang ibu tiri. Saya akui kalo terkadang saya galak dan sangat keras kepada Iman, terutama dalam hal ibadah dan agama... tapi saya ingin yang terbaik baginya. Kedengarannya memang klise... tapi hati dan jiwa saya tulus untuk memberikan yang terbaik buat dia. Ditambah lagi, alhamdulillaah, hubungan saya dan Mamanya Iman yang dari hari ke hari semakin baik bahkan kami berdua sudah merasakan dekat dan menganggap satu sama lainnya sebagai saudara semakin memuluskan jalan saya sebagai Yaty-nya Iman :).
Keluarga kecilku... di hari ulang tahun anak kami Iman yang ke-12. Alhamdulillaah, we are so happy...
Kalo mo menulis ungkapan perasaan dan hubungan saya dengan anak sulungku itu, whoah... postingan ini bakal panjaaaaang sekali. Singkatnya, saya ingin bilang kalo saya bangga dan bahagia bisa menjadi bagian dari hidup Iman... I am blessed. Dan meskipun cuma ibutiri, semoga saya bisa ikut andil mengantarkan dia menjadi anak yang salehah dan takut serta taat kepada Allah. Aamiin!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home